Roy Suryo, Caleg Demokrat, dapil prov. DI Jogjakarta


Roy Suryo Kampanye Tanpa Pasang Baliho

bekasi-online.com, Kamis 3 Feb, 2009, 03:24 WIB


Roy Suryo, Caleg Partai Demokrat, pemiluindonesia.com


JAKARTA, bekasiOL -- Saat banyak calon anggota legislatif berlomba memasang baliho dan poster bergambar foto diri sebagai media kampanye, cara berbeda ditempuh KRMT Roy Suryo Notodiprojo, calon anggota legislatif DPR dari Partai Demokrat.

Pakar telematika yang dikenal dengan nama pendek Roy Suryo justru memilih strategi kampanye bersih dari poster dan baliho.

“Masih banyak cara lain berkampanye seperti lewat media massa atau terjun langsung ke masyarakat,” ungkap Roy yang menjadi caleg dari daerah pemilihan Provinsi DI Yogyakarta, Minggu (1/2) di Yogyakarta.

Menurut Roy, cara berkampanye dengan memasang baliho, poster, dan alat peraga sejenis di pinggir-pinggir jalan, apalagi dipasang tidak tertib, malah bisa mengurangi simpati publik. Selain itu, cara berkampanye melalui memasang gambar diri itu juga tidak efektif untuk meningkatkan eleksibilitas.

“Yang penting masyarakat tahu tentang kita. Toh nanti dalam surat suara foto kita tidak ada. Pemasangan baliho dan poster itu lebih sebagai unjuk kekuatan,” ucapnya.

Diungkapkan Roy, sebenarnya masyarakat terutama di wilayah perkotaan sudah memiliki pilihan masing-masing. Karena itu, caleg tinggal berupaya meyakinkan para calon pemilihnya. Sedangkan poster atau baliho dinilai tidak akan mampu meyakinkan para calon pemilih.

Kampanye dengan memasang poster dan baliho akan menghabiskan dana besar. Hal itu justru bisa menjadi boomerang bagi diri caleg untuk berupaya mengembalikan dana kampanye yang sudah dikeluarkan ketika terpilih. “Kalau dana besar dikeluarkan apa tidak ingin dana itu nanti dikembalikan di lain waktu,” katanya.

Roy menuturkan, kampanye yang dilakukan adalah dengan cara membagi alat peraga tentang sosialisasi tata cara pemilu, seperti dengan VCD berisi profil diri dan makalah. Dengan strategi itu, ia mengaku hanya menghabiskan dana pribadi sekitar Rp 50 juta.

Secara terpisah, pengamat politik Universitas Gadjah Mada Arie Sujito mengatakan, kampanye dengan media poster dan baliho tidak efektif menggaet calon pemilih. Meski memasang foto diri besar, masyarakat tidak akan kenal siapa sesungguhnya caleg yang bersangkutan sehingga tidak akan memilih. Arie menilai banyak caleg tidak kreatif berkampanye dan hanya ikut-ikutan memasang baliho.

Cara kampanye memasang foto diri tersebut juga tidak sebangun dengan mekanisme pemilu karena dalam surat suara tidak ada foto caleg. Cara kampanye paling efektif, menurut Arie, yaitu bertemu langsung dengan komunitas-komunitas masyarakat untuk berdialog dan membangun kontrak politik. Dengan cara ini masyarakat akan mengenal caleg.

“Gambar itu tidak menjelaskan apa-apa. Masyarakat juga tidak tahu jejak rekam caleg, siapa sesungguhnya mereka. Baliho itu hanya akan dilihat sekilas saja,” katanya.

Kontritbutor: Imel/indonesiamemilih
Editor: DikRizal

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama