Damin Sada, Caleg PPP No.8, DPRD Provinsi Jabar, Dapil Kota & Kab Bekasi

Damin Sada: Banyak Orang Asli Bekasi Gak Peduli dengan Daerahnya Sendiri

Bekasi, webrizal.com Sabtu, 4 April 2009, 01:35

H.K. Damin Sada, tokoh masyarakat Bekasi

BEKASI, bekasiOL -- Mantan Kepala Desa Setia Mekar Gabus ini, mau lebih banyak lagi hidup untuk mengabdi kepada rakyat demi warganya.

Kini telah menunggu saya di sebuah restoran cepat saji, Dunkin Donat, di Brorobudur dekat Terminal Kota Bekasi. Sang caleg berbadan besar ini ternyata sempat pula bermain sinetron. karena perawakannya yang tinggi besar, maka dia kebagian peran sebagai bos penjahat dalam sinetron berjudul "Muslimah". Dimana dalam scene adegan dia menculik Titi Kamal sang pemeran Muslimah. Mungkin bila tidak mengenal Damin Sada, orang bisa agak takut ketika berhadapan dengan caleg P3 ini.

Banyak sudah kiprahnya buat Bekasi yang menunjukkan betapa pedulinya dia kepada Bekasi tempat kelahirannya ini. Saat insiden pembakaran dan penghancuran Patung Lele (red.: dulu adalah sebagai icon atau simbol Kota Bekasi).

Lihat berita terkait. Dia sengaja menghancurkan patung lele itu karena tidak mau lambang maskot kota Bekasi, ikan lele yang hidup di air keruh berlumpur dan suka makan (maaf) tahi manusia di empang.

Karena lele dumbo bukanlah simbol yang tepat, sekalipun pemerintahan pusat pada masa rejim Soeharto tidak bermaksud seperti itu, namun pada masa itu saat pemerintahan daerah diminta untuk mencarikan icon khas Kota Bekasi, maka karena pertimbangan indsutri perikana lele dumbo yang cukup terkenal maka dialah yang dijadikan maskot.

Namun kenapa simbol buah manggis juga diambil? Inilah yang sangat ganjil; karena Bekasi bukanlah penghasil manggis besar. Sang caleg Damin Sada ini pernah sempat disel seminggu lamanya karena insiden yang dipimpinnya itu.

Namun ternyata di balik kesangaran wajahnya, ternyata ia adalah orang yang sangat enak diajak bicara. Tidak seperti kebanyakan lainnya, Damin yang hobi membuat kreatif baliho kampanyenya sendiri ini lebih senang bicara blak-blakan tanpa tedeng aling-aling. Simak saja penuturannya berikut inisaat diwawancarai.

Sidik Rizal (SR): Sebenarnya apa sih motivasi Abang untuk jadi caleg Provinsi? Dan kenapa bukan jadi caleg DPRD Kota atau Kabupaten Bekasi?

Damin Sada (DS): Ini lah yang mau saya ceritakan kepada media dan orang banyak. Kalo dulu saya sudah berusaha mengabdikan diri menjadi Kepala Desa, maka sekarang saya coba tingkatkan pengabdian saya untuk menjadi wakil rakyat di wilayah Jawa Barat. Dengan potensi sumber saya alam (minyak bumi) dari Kabupaten Bekasi, saya mau memperjuangkan agar pemerintah provinsi mau lebih berhati-hati agar kita (red.:Kota dan Kab Bekasi) gak akan memisahkan diri (red.: dengan pemekaran provinsi).

SR: (Saat saya perhatikan dirinya yang besar ini, saya berani katakan bahwa Damin Sada adalah caleg tersangar yang pernah saya wawancarai. Kalo Awing yang dulu saya anggap caleg sangar tapi lumayan ada gantengnya, lain dengan Damin Sada, Dia bener-bener caleg sangar... tapi kok ternyata lembut juga neh orang -- yah gentleman deh...)

Apa komentar Abang tentang budaya orang dan masyarakat Bekasi?

DS: memang saya mengakui... masih banyak orang Bekasi yang gak peduli dengan daerahnya sendiri. Coba dibayangin aja, dimana kita bisa mendapatkan seni budaya yang asli Bekasi... Kalaupun ada, cari deh apa masih ada orang yang mau melestarikan budaya asli Bekasi. Saya bukannya mau mengkalim bahwa hanya diri saya saja dan nggak ada orang yang lebih peduli tentang Bekasi daripada saya. Bukan, maksud saya bukan begitu.

Saya hanya prihatin dan ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Bekasi untuk sedikitnya ya peduli lah. Khususnya sekarang menjelang pesta demokrasi. Kalo peduli ngapain harus golput... atau ngapain harus menjual suara dengan harga murah. Maksud saya demi uang santunana suara tergadai, atau karena recehan dan sembako, suara tergadai. Mending pilih yang sudah jelas0jelas peduli dengan Bekasi. Apalagi memeilih caleg yang nantinya duduk di DPRD Jawa Barat dimana sekarang ini pemerintah Jabar masih belum bisa optimal untuk fokus perhatiannya demi Bekasi. Iya kan?

-------------------------------------------

Tapi justru itu adalah seuatu prestasi yang bisa dia banggakan. Memang begitulah karakter sang caleg pemain sinetron ini kepada dobeldobel dot com.

Bila semua caleg mengaku-ngaku peduli dengan Bekasi, apa sebenarnya yang telah mereka lakukan demi Bekasi. Bila kita peduli, maka kepentingan orang banyak dalam hal rakyat Bekasi pasti lebih tinggi dari pada keluarga.

Saya mencontohkan, saat saya di penjara, maka saya melupakan keluarga saya dulu, asal masalah maskot Bekasi ini bisa selesai. Karena saya sudah memberikan somasi berkali-kali tapi tidak digubris oleh pemda kota. Akhirnya pada puncaknya saya melakukan pembakaran dan perusakan patung lele yang tidak menyimbolkan warga serta daerah Bekasi itu.

Kita ini sebenarnya kehilangan identitas sebagai orang Bekasi. Nah kalo kita sudah kehilangan identitas maka apa yang bisa kita banggakan lagi sebagai orang Bekasi? Sampe lambang daerah saja harus berbentuk ikan lele... binatang yang rakus mau makan apasa termasuk kotoran manusia. Demikian juga buah semanggi... emang Bekasi apanya buah semanggi?

Bila berbicara dengan caleg ini maka waktu tidak akan terasa. Apalagi idenya tentang perlunya setiap caleg discreening tes kesehatan dengan memeriksakan urine. Apakah ada dari mereka yang pengguna narkoba? Tentunya hal ini akan ditentang oleh orang-orang yang setidaknya kalo bukan pengguna yah bandar narkoba kali....! Cuma aja kebetulan mereka jadi caleg.

Dan ini terbukti kan dari pemberitaan televisi, bahwa ada beberapa caleg yang tertangkap tangan mengedarkan narkoba. Coba, kalo orang seperti ini terpilih menjadi wakil rakyat, mau jadi bangsa apa kita ini? demikian kritiknya sedikit sinis.

Dia pun berkeyakinan seperti itu karena dia tahu persis ada beberapa caleg yang kemungkionan besar pengguna narkoba. Kalau memang benar demikian yang dikatakan, sepertinya kita menjadi miris mengetahuinya. Siapa lagi yang bisa kita percaya. Saya pun jadi setuju dengan idenya tes urine.

-------------------------------------------------
BIODATA

NAMA: DAMIN SADA

TTL:

Agama: Islam

Alamat: Kp. Gabus Tengah RT.04 RW.03 Kecamatan Tambun Utara
Telp: 0812.1090.6527

Pendidikan:
SD Bekasi
SMP Bekasi
SMA Bekasi

Kegiatan Sosial Masyarakat:
Pernah menjadi pencetus ide perombakan lambang Kota Bekasi, yang berbentuk patung lele dumbo dan buah semanggi. Akhirnya dia dipenjara untuk beberapa hari.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama